AFSer Report on Serambi by Ash Habul Yamin

SMA di AS Cuma Tujuh Pelajaran
http://aceh.tribunnews.com/2013/01/18/sma-di-as-cuma-tujuh-pelajaran



OLEH ASH-HABUL YAMIN NUR, Siswa SMAN 2 Banda Aceh, peserta pertukaran pelajar dari Bina Antarbudaya Indonesia/American Field Service (AFS) melaporkan dari North Carolina 

SUDAH lima bulan saya menjalani hidup di Amerika Serikat (AS), tepatnya di Chapel Hill, North Carolina. Chapel Hill adalah kota kecil berpenduduk sekitar 55.000 jiwa dengan pemandangan bukit-bukit yang masih sangat alami. Pohon-pohon pinus tinggi menjulang di seputaran rumah penduduk.

Selama kurang lebih setahun di AS, saya bersekolah di Carrboro High School yang merupakan publicschool atau sekolah negeri. Seperti kebanyakan sekolah negeri lainnya di AS, sekolah ini tidak memungut bayaran terhadap muridnya yang berjumlah 878 orang.

SMA di AS menggunakan sistem movingclass. Maknanya, murid-murid dapat memilih pelajaran yang mereka inginkan. Pelajaran-pelajaran tersebut juga ada tingkatan kreditnya, yaitu regularclass dengan bobot 4 kredit, honorsclass 5 kredit, dan advanced program 6 kredit.

Kelas yang berbeda tingkatan mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda pula. Kredit-kredit tersebut akan menentukan kelulusan dan akan digunakan dalam proses seleksi masuk ke perguruan tinggi.

Siswa selain diwajibkan memilih pelajaran tertentu, juga diberi kebebasan untuk memilih tingkat kesulitan yang dianggap sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.

Selain itu, juga ada konselor yang siap membantu dalam proses pemilihan mata pelajaran yang sesuai dengan kapasitas atau minat siswa bersangkutan.

Hanya ada tujuh mata pelajaran pokok yang dipelajari setiap hari, Senin sampai Jumat lima kali dalam seminggu. Sabtu dan Minggu merupakan hari libur bagi pegawai kantor dan juga pelajar. 

Saat saya mempresentasikan tentang sistem pendidikan SMA di Indonesia, banyak siswa yang terkejut karena banyaknya pelajaran yang kita pelajari setiap tahunnya, kurang lebih 16 mata pelajaran untuk SMA negeri atau bisa mencapai 27 mata pelajaran untuk pesantren. Bandingkanlah dengan hanya tujuh mata pelajaran setiap tahunnya yang diajarkan di sekolah-sekolah menengah atas di AS.

Di SMA AS, dalam setahun hanya ada satu ujian final, yakni di akhir tahun pelajaran. Tidak ada ujian midterm maupun ujian mid-semester seperti halnya kita di Aceh atau di Indonesia pada umumnya.

Satu kali tatap muka untuk satu mata pelajaran durasinya 55 menit dengan catatan lima menit digunakan siswa sebagai movingtime untuk berpindah dari satu kelas ke kelas lainnya. 

Hanya ada satu kali istirahat, yakni untuk makan siang selama lebih kurang setengah jam.  Di Carrboro High School, jam belajar dimulai pukul 8.45 pagi dan berakhir pukul 3.50 sore. 

Untuk bidang olahraga, sekolah punya program olahraga yang berbeda berdasarkan musim. Pada musim gugur ada sepak bola, American football, fieldhockey, bola voli, dan crosscountry (lari lintas alam). Pada musim dingin ada cheerleading, bola basket, renang, dan gulat. Pada musim semi ada baseball, softball, tenis, atletik, golf, dan lacrosse. Musim panas? Sekolah libur selama musim panas, selama kurang lebih dua setengah bulan. Cukup menarik bukan? 

Untuk dapat masuk di tim sekolah, siswa harus mengikuti try-out karena olahraga dikelola secara profesional dengan fasilitas yang memadai. Setiap cabang olahraga punyai pelatih khusus dan lapangan tersendiri dengan seragam dan perlengkapan-perlengkapan lainnya yang dibutuhkan. Juga tersedia beasiswa bagi murid-murid yang berprestasi baik dibidang akademik maupun olahraga. 

Selain itu di sekolah terdapat berbagai lapangan indoor maupun outdoor. Melihat semua ini saya merenung, kapannya ya SMA di Aceh bisa seperti ini?  
[email penulis: yaminnurr@gmail.com]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengumuman Finalis Chapter Banda Aceh Asia Kakehashi Program YP 2022-2023

Pengumuman Finalis Chapter Banda Aceh KL YES Program YP 2022-2023

Pengumuman Hasil Seleksi Tahap I KL-YES YP 2022-2023 Bina Antarbudaya Chapter Banda Aceh